Tuesday, 11 March 2025

Kontemplasi Konser

Di era pasca COVID sejauh ini saya sudah nonton 4 konser; tiga di antaranya kpop tapi somehow ternyata tiap act tu punya story, fun, dan pembelajarannya sendiri-sendiri. Mungkin karena I like them for different reasons, penentuan budhal enggaknya ke konsernya beda, dan ya karakternya masing2 beda. Well. I should've gone to 5 concerts instead of 4, tapi ada unfortunate event yang bikin satu konser yang sebenarnya paling saya tunggu-tunggu jadi batal, so I end with 4. 
I'd like to share some stories about these concerts. Banyak di antara cerita ini tentu saja tidak berguna dan tidak edukatip karena this is mostly about personal experience and impression instead of reportase detail kaya yang sering saya tulis jaman nom2an pas masih jadi anak choir mbiyen. Still, going to concerts has always been one of my top choice method of having fun so I just feel too bad not blabbering it out so here they are, in chronological order.

Woodz - OOLI 
Ini konser pertama yang tertonton pasca era COVID dan niat nge-war gaes akutu buat konser ini wkwkwk. First day ticket sale-nya pas saya ultah jadi hari ultah saya di tahun 2023 dihabisken dalam kondisi tegang karena tiket ga langsung kepegang ngiahahaha. Belajar dari nonton Nu'est di 2019 dan Eric Nam di 2020, budhal konser ini HPku wis ganti gaes karena HP siomay yang sebelumnya sungguh tydack kondusip buat recording. Ya iya sih jadi lebih mindful enjoying konsernya karena ga disambi rikording, tapi kaya footage of the good times-nya jadi kurang. Jadilah saat si HP siomay sudah mulai menunjukkan tanda2 kelelahan, yowes lah ganti HP, and I don't regret it at all coz it's worth it 😃 
Meskipun sebenernya I wasn't a Moodz in the first place, tapi gegara ngikutin skandal produce 101 season 4 dan music works pada bocils yang terkait acara ini, akhirnya saya salah satunya jadi terpapar Woodz. Dari awal tu udah ngerasa, oh ini bocah unik ya.. I don't usually li ke this kind of timbre, tapi kok yang ini nggak papa? Terus di MV ini, saya ngerasanya MV-nya cukup terkonsep baik, acting-nya dia bagus, dan kerennya di MV itu dia kaya bisa jadi berbagai persona dan nyanyi-nya itu berdinamik dan luwes; in short, ra koyok rookie blas2o. Trus semakin diperdalam telaahnya, semakin sukaaaak soalnya semakin ketahuan musical versatility-nya dan I think it's just awesome how he is a singer, a performer, a songwriter, and also a multi-instrumentalist. Lirik lagu bikinannya dia tu juga having pretty good depth and meaning; ga yang kaya asal memenuhi tuntutan apa yang hype aja. Trus pas setelah tahu beberapa lagunya Woodz terus habis gitu (akhirnya) ndengerin Flash-nya X1 dan di situ dia cuma dapet bagian seuprit yang sangat tidak mengeksplorasi versatility-nya, sorry to say, 1st thing that came to mind adalah, "untung X1 ga kelamaan eksisnya. Kasian banget kalo dia harus underused 2 tahun dalam rangka jadi idol." He's too goooooooddd buat tydack on the spotlight sungguh kutydack relaaa
Gitu.
Nah pas dia mulai sounding kalo mau konser di Jakarta tu sebenarnya masih ragu ya, worth it ga ni konsernya? Apalagi dia solois and my last experience with a kpop soloist was with Eric Nam yang... setting gedungnya agak minimalis, gotta say, karena kayanya kurang commercially successful. Tapiii setelah nonton live performance di salah satu pidio konsernya yang tayang di yutub, langsung gas lah berangkat aja karena the concert seems sooo much fuuun, dan yang terjadi di hari H adalaaah EMANG IYA.
Meskipun lokesyennya bukan di stadion, tapi setlist dan multimedianya juga oke dan IMO lumayan selevel sama grup2 populer gede gitu, despite the stage being less fancy ya of kors. Tapiii ketutuuup ke-kurang-fancy-an itu sama keholistikan seorang Woodz. Kalau saya bilang dia komplit in the nice way sih, karena kualitas musikalitas dan stage act-nya itu level artis indie idealis, tapi karakter interaksinya sama audiens yang ramah dan fan service oriented hasil didikan per-trainee-an idol tu bikin vibe enak dan 'inklusif', jadi ya.. seru. Way exceeding my expectation lah pokoknya. Kalaupun ada satu hal yang saya sesali, itu adalah karena I didn't get myself the front row ticket. Ya masih untung sih karena ada giant screen dan lokasinya kecil jadi tetep nggak terlalu jauh dari stage, cuma.. ya kurang puas aja wkwkwk so I promised to myself, next time I go to a concert, I'll get myself a front row ticket for a better experience. Gitu
 

P1Harmony - P1oneer 
I love this group since day one karena IMO dibandingkan rookie laen yang debutnya di waktu yang berdekatan tu mereka kualitasnya jauuuh di atasnya. Mereka tu kek ga ada vibe rookie2nya sama sekali. I don't watch them performing that much, tapi karakteristik musiknya dan terutamaaa vokalnyaaa, mateng. Level SM sih kalo kata saya, dan later on I found out kalo Theo tu dulu memang pernah jadi trainee SM. Power bagus, dinamik aman, high notes aman, adlib2an afro-amerika yang meliuk-liuk pun amaaaan, so how can I not fall for these guys yekan..  Terus rapper-nya ituuu artikulasi, pronunciation, ketepatan beat, dan per-staccato-annya itu okeeee 😭Produksi suara-nya IMO juga variatif tapi surprisingly aman kabeh, pluuuuss timbre-nya mereka berenam tu bervariasi banget, tapiiii bisa tetep blending dengan enak. Jadiiii, ya I keep tarcking on them tiap kali comeback dan emang lagu2 kambeknya enak2 terus, jadi ya.. meskipun taunya telat kalo mereka ke Jekardah, pas akhirnya tahu dan ternyata tiket masih ada, yawda gas budhal.  
Long story short, I did secure a highest rate ticket for this show, tapiiii beda sama yang pas nonton Woodz, dapat tempatnya sayangnya agak nyamping gitu dan ternyataaa ini cukup memengaruhi kenyamanan menonton karena jadi banyak blind spot di stage-nya kalo ga di tengah. Ini juga kerasa banget pas nonton Seventeen which got me thinking quite a few times like "balikin tiga setengah jutak guweh yang berharga guweh ga trimak ga bisa liat band dan screen yg immediately di blakang seventeen-nyaaaa." Even worse, kayanya karena yang di Jakarta doesn't seem to be a commercial success, giant screen yang di kanan kiri ora diurupken 😭 Makanya footage dari konser ini juga nggak bisa banyak dan proper. Baru bisa agak proper rikording itu pas di akhir mereka freestyle muterin medley lagu2 mereka dan yowes dinyanyiin aja tanpa terlalu banyak terstruktur, karena pas itu mereka nyuruh penonton di level tiket yang paling depan buat berdiri dan mendekat ke stage. Seruuuu yang bagian ituuuu dan interaksinya jadi lebih kerasaaa karena pas awal2 tu mereka kaya terbatas juga ya karena stage-nya juga agak minimalis. Terus despite performance-nya oke, kayanya ada momen2 sebagian dari mereka tu ky ga mindful, kayanya sih karena capek dan ada yang cedera juga. Terus mungkin karena kayanya ini world tour pertama mereka, skill komunikasi sama audiens-nya itu masih belum sepenuhnya luwes. Still, syukaaaak, karena ya mereka live-nya pun emang seberkualitas itu, termasuk yang solo performances-nya. Teruuuuss ada beberapa lagu yang diaransemen beda jugaaa dan jadi lebih seruuuu baik lagunya maupun jejogetannya. Hal lain yang lutchuk dari konser ini tu adalah ada gform evaluasinya habes konser dan udah saya isi kan tapi ntahlah sampe sekarang kok belom sampe ya sertipikatnya... *mbak ini konser mbak bukan webinar mbak tolong ya

The Corrs Live in Jakarta
Kalau yang ini bukan kpop tapi band idola masa remaja yang sudah pengen saya tonton konsernya sejak SMP. Band pertama yang bikin saya meniatkan diri untuk menabung demi apaaa? Demi beli biola biar bisa maen kaya Sharon Corr wkwkwk. Saya juga suka Andrea karena I like her image on stage, I like her lyrics, dan pas jaman nom2an tu salah satu komponen dari the adult version of me that I wanted to be itu adalah kaya Andrea Corr itu. I like the way (IMO) she kinda portrays a woman who's brave, feminine but powerful, firm but friendly, flirty but not that slutty, energetic, fresh, and youthful gitu. Jadi ya ini juga diniatin nge-war. Meskipun ada tiket VIP yang bisa duduk dan kayanya lebih akomodatip buat kejompoan saya, tapi saya ga ambil tiket itu karenaaa panggonane adoh dari stage which is like what for mbayar larang2 trus malah adoh saka stage? Jadinya belilah tiket festival yang ngadeg dan ternyataaa dengan kekuatan niat cosplay remaja 90an, saya bisaaa melewati sekian jam nonton dalam keadaan ngadeg meskipun besoknya ya kejompoan kembali mendera.
Nonton konser ini tu rasanya somewhat dreamy dan grateful, kaya... wow. Cita2 guweh yang dulu kayanya jaooooohh banget sampe tujuh turunan ga bakal kejadian, ternyata bisa tercapai juga. Terus ya mereka itu staminanya tetep samaaaa kaya yang di video2 yang sering saya tonton mbiyen. Kualitas performanya juga samaaa, dan yang mereka bawain tu lagu2 yang populer di masanya yang of kors aku apal kabeh lah ya sehinggaaaa pertama kalinyaaa bisa nonton kongser sambil (hampir) full sing along which is aju naaaaiiiisss 
Trus lagu sukaan aku dinyanyiiin di pidio ini:
  

Seventeen - Right Here
Kalau yang ini tydack nge-war, tapi pakai semacam calo wkwkwk. Awalnya ga niat nonton sih dan ga apdet beritanya juga karena I'm not a Carat, tapi I know their names and their reputation, dan nonton grup dari agensi gede kan emang udah jadi salah satu wish list 2024, jadi berangkatlah saya buat nonton di hari kedua konser mereka. Despite tempatnya yang tydack terlalu aju nais as I mentioned earlier, gotta say they do live up to the big name sih kalau kata saya. Performance-nya sungguh terkonsep holistik dan skill dan experience mereka sebagai salah satu artis senior panutan para hoobae tu beneran ketaraaaa😍Live vocal aman, dance gosah ditanya, dan stage act tuuuuu keliatan genuine, mindful, natural gituuuuu.. vibe smcm being on stage is in my blood itu kerasaaaa, dan sy tu syukaaak liat performer yang having fun doing their job. Stamina dan energinya juga warbiyasaaak. Konser hampir 4 jam ya gas aja ga ada bosennya karena emang lagu mereka yang enak emang sebanyak ituuuu, dan gotta say ini konser dengan ENCORE TERPANJANG that I've been in ye secara encore-nya aja kayanya hampir 2 jam sendiri wkwkw. Trus mereka tu keajaiban tingkah polahnya dan repertoar improvisasinya uda sangat bejibun kan ya.. jadi ya kalo diturut sih benernya bisa kali yak konsernya dibikin semalem suntuk ala nanggap wayang... trus jadinya bukan konser doang, tapi sekalian serial komedi 🙄
Banyak momen yang 진짜 멋있어, yang lutchuk gmz, yang aduh-tolong-udah-tua-kelakuannya-dijaga-dikit-plis.. intinya, the experience was wholesome sih. Cuma ya itu tadi, posisi ga enak daaaaan kursinya JIS cilik dan sungguh tydack kondusip untuk memuaskan aktualisasi aura cegil secara paripurna. Sedih akutuuu ga aware kalo ada band-nya kalo ga diperkenalkan sama mereka (karena ora ketok dari posisiku). Selain itu, meskipun beli tiketnya yang level 2, ternyata tetep lumayan jauh dari stage dan jadinya lebih banyak mengandalkan view dari giant screen which is nice karena ketampanan Joshua dan Mingyu jadi sungguh tertampilkan secara shining shimmering splendid, tapiiiii kalo ga konsentresyen tu kurang bisa dapet chill et causa the legendary 17 dance synchronization itu. Ya gemana, scr jauh dan yang dimunculin di giant screen biasanya yang udah di-spotlight sesuai arahan camera director ala inkigayo gitu kan... jadi kadang formasinya malah ga keliatan which is too bad.





Anyway. 
Begitulah kira2 kesan pesan perkonseran pasca COVID kali ini. Karena wish list udah kelakon, I'm not actually that much looking forward for watching more concerts, tapi kalooo ada kesempatan buat nonton lagi, kayanya pengen nonton Jackson Wang karena ya.. kayanya bakal seru aja dan di antara nakkanak GOT7, stlh mereka out dr JYP, yg sy ngerasanya paling surprising bentukan2 solonya itu Jackson. Yang paling bikin sy ngerasa kalo (selama di JYP) talent-nya underused banget selama jadi idol itu ya Jackson ini, jadinya pgn nonton Jackson. Of kors, keinginan nonton TRG lagi dan/atau anak Astro juga tetep ada, tapi ya.. ntar lah digas kalo uda ada beneran


No comments:

Post a Comment