Sunday, 26 March 2017

Sekitar sebulan setelah kejadian

Sekitar sebulan setelah kejadian, saya masih merasakan ini itu yang kadang membingungkan.

Mungkin ada satu atau dua momen ketika saya tiba-tiba bersin-bersin tanpa alasan yang saya ketahui. Biasanya saya tahu alasannya karena penyebabnya kalau tidak debu, jamur, atau udara dingin, kemungkinan bau sesuatu yang menyengat. Sekarang saya tidak bisa membau. Jadi kalau di lingkungan yang tampak tidak berdebu, tidak berjamur, dan tidak dingin dan saya tiba-tiba bersin, kemungkinan besar ada suatu bau yang menyengat, tapi saya tidak bisa menentukan dari mana asalnya. Yang saya lakukan selanjutnya adalah mencari penampakan sumber bau tersebut, tentunya, dalam upaya untuk mengurangi durasi bersin-bersin. Kalau tidak ada yang tampak berbau menyengat di sekitar saya, ya sudah, berdoa saa bahwa memang keadaan aman dan mungkin bau menyengat tadi dari luar ruangan dan hanya sekedar lewat sebentar.

Mungkin saya juga jadi lebih mudah cemas saat sendirian dan kebetulan berada di lingkungan di mana ada banyak orang atau banyak benda yang mengeluarkan berbagai bunyi. Setelah telinga saya membaik dan bisa mendiskriminasi berbagai suara, mungkin hal lain yang perlu saya latih lagi adalah kemampuan selective listening. Karena apa? Karena jika saya tidak sedang fokus berbicara dengan seseorang atau bisa menemukan lagu untuk saya senandungkan perlahan sebagai “titik fokus”, pada lingkungan ramai seperti itu, semua suara seolah terdengar, dan itu membingungkan. Kadang saya juga jadi mendengar orang-orang yang bicara dengan nada yang sangat argumentatif dan entah mengapa itu membuat saya semacam lebih siaga; padahal jelas-jelas mereka tidak berargumen dengan saya. Entahlah. Sepertinya saya memang perlu latihan lagi.

Mungkin saya jadi lebih mudah lelah dibanding biasanya. Dua hari berturut-turut beraktivitas sampai jam 8 malam, dan tidur saya pun jadi lebih cepat. Hari berikutnya, saya masih merasa seperti perlu bayar “hutang tidur” . Padahal, dulu beraktivitas tiap hari sampai am 10 atau 11 malam ya hajar aja, masih kuat-kuat aja.


Tapiiiiiiii
Sekitar sebulan setelah kejadian, sepertinya saya juga mengalami beberapa perkembangan, dan ini cukup menyenangkan.

Sepertinya saya sudah bisa membaca dan berkonsentrasi lagi untuk waktu yang agak lama, katakanlah satu atau satu setengah jam, sebelum pandangan saya jadi agak kabur dan saya perlu memejamkan mata sejenak untuk bisa melanjutkan. Sedikit banyak hal ini menurunkan kebutuhan saya untuk ‘tidur siang’ dalam durasi yang relatif panjang, sehingga aktivitas siang hari tidak lama terinterupsi dan di malam hari saya bisa tidur lebih awal. Hari ini saya juga menemukan bahwa saya bisa menonton video berdurasi satu jam; suatu aktivitas yang sebelumnya juga sempat saya hindari karena cepatnya pergantian adegan dalam video tersebut bisa menginduksi pengelihatan saya untuk jadi kabur kalau terpapar cukup lama. Yah. Meski saat membaca juga kadang masih teralihkan saat HP berdering :p Mungkin ini saat mengaktifkan kembali gerakan mematikan mobile data pada jam-jam tertentu dalam sehari supaya lebih bisa konsentrasi. Hehe

Kemampuan saya untuk berjalan juga sedikit meningkat. Hari ini saya ternyata bisa berjalan sekitar 1,5 kilometer tanpa pusing mual muntah atau keblegong di trotoar Indonesia yang secara umum memang agak kurang pedestrian-friendly. Pandangan kabur masih ada sedikit, tapi bisa membaik dengan duduk dan memejamkan mata atau melihat pada satu benda saja yang posisinya dekat selama beberapa lama. Setelah “istirahat” ini, yang juga cukup membahagiakan adalah ketika saya kemudian melihat ke kejauhan, dan pemandangannya jelas. Tidak ada garis-garis atau gambaran manusia yang tampak ganda, dan saya bisa menghitung jumlah orang yang tampak di suatu lapang pandang dengan benar. Haha. Di jalan-jalan yang relatif kecil di mana kendaraan berjalan relatif lambat, saya mulai mencoba menyeberang sendiri, dan berhasil! Mungkin saya tidak lagi perlu terlalu khawatir untuk bepergian sendirian, yang penting tetap hati-hati.

Beberapa hari terakhir, mungkin karena saya sudah tidak lagi mengalami PMS, meski sepertinya saya masih cerewet berkomentar di status orang-orang di FB dan relatif lebih reaktif dibanding biasanya, mimpi-mimpi bertema kecemasan yang membuat saya bangun lebih cepat juga berkurang cukup signifikan. Kadang saya tidak bermimpi, kadang saya bermimpi tapi dengan tema yang netral dan hanya memicu reaksi semacam, “Oh gitu ya mimpinya? Baiklah” lalu tidak lama kemudian ceritanya terlupakan. Kadang masih ada beberapa memori yang sebelumnya tidak saya ingat gara-gara yang dipikir tesis melulu yang tiba-tiba saja muncul pada saat menjelang tidur malam. Beberapa minggu yang lalu mungkin memori yang muncul kembali ini akan membuat saya cukup kesal dan marah, tapi saat ini.. sepertinya saya sudah 99% merelakan mereka untuk sekedar jadi memori; tidak perlu diulangi, tidak dirindukan, tidak lagi diharapkan. Mungkin akan segera sepenuhnya terlupakan jika tanpa probing yang spesifik dan mendalam, dan selanjutnya digantikan dengan ingatan-ingatan tentang hal-hal lain yang lebih perlu diingat.


Yah. Begitulah.

Mungkin saya jadi lebih banyak menulis di blog karena di sini tidak harus ada citation di tiap kalimat atau paragraf seperti saat menyusun tinjauan pustaka untuk tesis. Rasionalisasi gitu, semacam “kan pokoknya aku udah nulis.. “ :p Mungkin saya sebenarnya ingin curhat dan cerita ini itu, tapi ada asumsi di pre-conscious bahwa kalau saya curhat secara live pada manusia, saat saya selesai bicara kalimat kedua, saya akan dapat tanggapan, “Udah, kamu tu istirahat aja, nggak usah dipikir yang gitu-gitu. Makan yang banyak, biar cepet sembuh” dan malah jadi batal memproses kekhawatiran saya secara kognitif (melalui bicara) dan malah langsung direpresi. Ya tapi nggak tahu sih, this current condition is just somehow unusual, changing relatively quickly, and maybe I just need to keep working on adapting to it day by day. It feels pretty much like.. life; but at its less familiar phase, somehow. But it’s okay. Things change, including this uncertainty, and I’ll come up stronger in the end :D

No comments:

Post a Comment