Sunday, 30 April 2017

April

Bulan ini sinting. Haha. In a good way, though, and here’s why.

bentukan gajelas menjelang ke Jakarta
Saya mengawali bulan ini dengan kabur mabur alias terbang ke Jakarta untuk mengikuti suatu workshop. Pasca pulang dari RS setelah cedera kepala, ini perjalanan luar kota saya yang kedua yang sedikit banyak membuat saya merasa berprestasi karena ternyata rencana-rencana yang sudah saya susun sebelumnya tidak sepenuhnya ‘dikalahkan’ oleh cedera. Yah. Meski bentuk saya masih tidak jelas karena satu dan lain hal, saya senang karena dapat kenalan baru, peluang baru, pembelajaran baru, splitter baru (yang selama ini sulit sekali saya dapat di sini); dan semuanya bisa saya lalui tanpa pakai acara tepar atau sakit kepala setelahnya. Pokoknya berprestasi. Haha.




'mainan' baru :9
Akhir pekan berikutnya, dengan bantuan kolega-kolega saya yang baik hati, saya membuat beberapa prestasi lainnya. Prestasi pertama adalah ketika masalah kelebihan barang di kos saya terselesaikan dengan memberikan barang-barang tersebut ke mereka yang ternyata membutuhkannya. Prestasi kedua adalah ketika saya berhasil tidak panik banget saat kembali berurusan dengan ide untuk menyusun jenis penelitian yang belum pernah saya lakukan, menulis abstrak, atau sekedar menelaah sesuatu yang baru. Bersama kolega yang sempat membantu katarsis kepanikan terkait abstrak ini (hla piye toh katanya ga panik?), saya sempat menikmati lagi jalan-jalan ke Ubud, di mana saya mencetak prestasi lainnya: jalan kaki total 6 kilometer dalam sehari. Capek sih, tapi.. saat saya baru keluar dari RS, jalan 100 meter saja saya pusing, jadi saat akhirnya bisa jalan sejauh itu, saya senang sekali dan capek-nya jadi tidak terlalu menyebalkan. Jadi.. puas :) 



Di minggu berikutnya, pada long weekend holiday karena perayaan Jumat Agung yang bersamaan dengan perayaan Kuningan di Bali, saya berkesempatan bertemu dengan dua wanita hebat.
View waktu makan sama teman SMA.
Dua minggu berikutnya tyt saya ke situ lagi buat kencan :p
Wanita pertama adalah teman SMA datang dari lokasi tinggalnya sekarang di ibukota untuk berlibur selama beberapa hari di sini. Bertemu dia memberi saya kesempatan untuk bicara tentang serunya perjalanan ke luar negeri, suka duka hidup di ibukota, serta beragamnya sudut pandang untuk membuat keputusan-keputusan terkait kehidupan personal maupun profesional. Hal lain yang juga penting, saya dan dia sama-sama penikmat musik dan tukang nyanyi saat SMA (sampai sekarang sih), jadi.. saat dia datang dan bicara tentang menonton konser, festival musik, apalagi sampai menyebut “Batavia Madrigal Singersyang mungkin kalau saya sebutkan ke orang di sekitar saya akan dikira nama warung mie ayam baru, rasanya… Damn! Pantesan guweh ngrasa salah gahol mulu kalo di sini secara minim banget yang ngajak saya ngomong topic beginian di sini.. Gyahaha. Jadi syukurlah teman saya ini datang :’)
Wanita berikutnya saya temui di salah satu pedagang makanan siap saji. Tidak terlalu lama kami bicara; sekedar untuk catch up dan sedikit saling cerita tentang bagaimana kabar saat ini. Kami punya satu almamater yang sama, saat ini bekerja di bidang yang serupa, dan mungkin nantinya akan menjalankan peran yang mirip sebagai akademisi. Saya senang bisa mendengar cerita tentang berbagai tantangan kehidupan sebagai akademisi saat kita harus melaksanakan berbagai peran sekaligus: pengajar, pengelola unit tertentu, peneliti, praktisi; dan bagaimana seseorang perlu berupaya agar peran sosial ini tidak membuat kita jadi mengkompromikan prinsip-prinsip pribadi yang kita pegang. I don’t know if I get that right, tapi ya.. gitu deh. I find that it’s always nice to meet someone who really works on what he/she’s doing because he/she’s into what he/she’s doing, bukan semata-mata demi mempertahankan status sebagai pegawai, apalagi sekedar membuat atasan senang agar dapat tambahan uang atau pujian. It makes me feel like seriously interacting with human being, not just a mechanistic ‘robot’, and it’s just highly refreshing :)


Hari Senin setelah long weekend holiday selesai, saya ultah :D dan senaaaaaaangg karena: 
1) soulmate saya sejak zaman saya masih sinting banget pas kuliah dulu, dataaaangg dari Jakarta. Untuk pelatihan sih, tapi kok ya paaaas sama ultah saya :D 
2) Tiga bapak-bapak kolega saya berhasil lulus sekolah :D
Makan enak bersama makhluk-makhluk berharga :')

Jadiii pagi dan siang hari di minggu itu sebagian besar saya habiskan untuk urusan terkait bapak-bapak kolega dan satu lagi emak-emak kolega juga. Empat orang itulah yang mungkin paling bisa saya percaya selama periode sekolah. Kalau tidak ada mereka, mungkin sudah dari kapan hari saya berhenti sekolah dan kabur ke Swedia. Merekalah yang mungkin paling bisa diajak untuk saling mendukung, saling back-up, saling curhat, dan saling mentolerir keanehan masing-masing. Merekalah di lingkungan saya sekarang ini yang membuat saya merasa tidak salah saat saya jadi diri sendiri. Daaaann yang paling so sweet, saat kita akhirnya bisa hang out berlima dalam suasana yang santai, ada birthday surprise buat sayaaa :’) Jadi ya.. pokoknya makhluk-makhluk ini termasuk golongan makhluk-makhluk berharga. Makhluk yang lain-lain bisa nego :p



Produk-produk binaan kota pendidikan <3
Setelah siang hari berurusan sama bapak-bapak dan satu emak, di malam hari, saya bisa saling curhat panjang lebar tentang kejamnya dunia masa kini, tentu saja dalam bentuk dialog rumpi-rumpi ala abege bersama produk-produk binaan kota pendidikan yang sudah saya kenal sejak zaman dahulu kala: yang satu soulmate sejak zaman kuliah yang datang dari ibukota, yang satu lagi makhluk penting yang akhir-akhir ini sepertinya semakin rajin mengingatkan saya untuk jalan-jalan dan bersosialiasi biar nggak terlalu awet jomblonya. Kami bicara di warung pedagang makanan siap saji, bukan di lokasi yang IGable; ya tapi mungkin karena kami dari lahir sudah cantik luar dalam, jadi meski lokasi tidak mendukung, tetap kami bisa foto-foto cantik lah ya.. Seperti sudah lamaaa sekali saya tidak membicarakan hal-hal se-bitchy itu, sekonyol itu, sesinting itu, semenarik itu, plus tertawa sebanyak ituuuu <3 Jadi ya.. untuuung ada mereka, dan sejenak kita pun kembali ke masa muda saat kita masih bersama di kota nun jauh di sana :')


Pasca berbahagia merayakan bertambahnya usia, di akhir minggu saya berkesempatan mengikuti workshop lain sebelum akhirnya kembali ke kegiatan sekolah di hari kerja. Memang, minggu terakhir April merupakan minggu yang agak menegangkan karena ada situasi yang tidak biasa di sekolah, tapi ternyata situasi tersebut bisa dilewati dengan relatif aman, daaaann diakhiri dengan kencan di hari Jumat malam :D Sehabis kencan mas-masnya ngilang sih, tapiii it was nice :) Ketemunya di tempat yang menyediakan makanan enak, bisa ngobrol dengan enak tentang berbagai topik sampai sekian jam berlalu tanpa terasa, dan view-nya juga oke. Jadi ya.. asik :D


Done with this 400ish pages =
 I'm back to the nerd mode :D
Intinya, saya senaaaangg bisa mengalami banyak hal bersama berbagai orang yang membuat hidup jadi penuh warna di bulan ini. Orang-orang yang bisa membuat waktu berlalu dengan cepat meski tanpa memeriksa HP tiap 30 detik; orang-orang yang benar-benar bisa saya ajak bicara dan berbagi cerita yang nyata, dan bukan sekedar kisah-kisah pencitraan. 

Satu lagi, di hari terakhir di bulan ini, saya berhasiiill menyelesaikan membaca ‘buku’ setebal 400an halaman, dan rasanya puaaaass karena sejujurnya saya lupa kapan terakhir kali saya membaca satu buku penuh; sepertinya sudah lama. Haha.



Yah. Saya bersyukur karena bulan ini bisa mendapat banyak kesempatan untuk menjadi diri saya yang apa adanya, yang saya suka, yang membuat saya bahagia. So, life’s good, and I like it :D

No comments:

Post a Comment