Saturday, 27 March 2021

Untangling part 1: FAIL

Saya sadar kalau blog ini sudah dua tahun lebih tidak di-update. Sebagai makhluk rewel dan ruwet kongenital Sebenarnya selalu ada hal-hal yang ingin saya omelkan  ceritakan, tapi.. mungkin di kehidupan saya sebelumnya saya pernah menyelamatkan kaisar siapaaa gitu hingga akhirnya dia bisa membawa negaranya menuju kejayaan.. jadinya satu atau dua tahun terakhir saya menerima kebaikan berupa adanya 'kekuatan ajaib' yang menjaga saya untuk tidak terlalu banyak menghabiskan waktu membahas hal-hal nonesensial. Meskipun begitu, mungkin kaisar yang saya selamatkan ini juga punya dosa yang ternyata belum bisa dia bayar sampai akhirnya dia mati, sehingga 'kekuatan ajaib' yang menjaga saya juga.. agak hobi untuk 'dinas luar.' Saat saya ngelantur membuat ini, misalnya. Atau waktu saya binge watching Moments at 18 di sepanjang perjalanan naik kereta dari Malang ke Jakarta dan beberapa hari setelahnya langsung mual, sakit, kepala dan demam nggak jelas karena of kors badannya protes yekan..

Well. Dan hari ini, tentu saja.

Saya bangun dengan tambahan kebahagiaan 10% karena dua alasan. Pertama, Google calendar saya hari ini sepenuhnya berwarna putih, yang artinya saya tidak punya jadwal kegiatan apapun yang 'wajib'. Artinya, saya bisa rebahan seharian kan? Well. Tentu saja tidak semudah itu, Ferguso. Hidup ini keras dan selalu ada saja hal-hal yang perlu diurus meskipun tak tercatat. Makanya nambah kebahagiaannya 10% aja; bukan 100% karena kalau 100% nanti jadinya 우리가 차지해 100%넘어가 다음 단계 higher mental / 우린 이미 다른 차원 다른 level ya / Let's start, we gon' fly / We won't stop, it's alright / I can do this all day / Back it up, back it up ~~  Kedua, paket berisi celana hasil onlensyoping saya sepertinya akan datang hari ini sehingga jadwal cuci-cuci saya tidak perlu molor terlalu jauh hanya karena menunggu satu makhluk ini.  

Dengan adanya keputihan pada Google Calendar itu, tentu saja saya jadi terinduksi untuk mengingat lagi dan merancang apa saja yang sekiranya perlu dan akan saya lakukan hari ini. Pilihan-pilihan yang terlintas antara lain menyelesaikan pengerjaan dokumen-dokumen kantor atau proyek pribadi yang sudah tertunda sejak zaman Mozart masih suka ngejar layangan sampai nyungsep di semak-semak dekat got di belakang rumah Pak RT, menanam bibit sayur-sayuran dan menempatkannya di tower akuaponik di rumah karena sudah onlensyoping bibit sejak zaman supersemar tapi paketnya belum dibuka sampai sekarang, mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya, menonton ulang sesi-sesi di kuliah dan diskusi di kongres yang sempat saya ikuti dua minggu lalu, atau mengerjakan PR dari kelas Bahasa Spanyol atau Bahasa Korea yang saat ini saya ikuti. Setelah mempertimbangkan semua pilihan dengan cermat melalui analisis dan perenungan mendalam, akhirnya saya memutuskan untuk mengisi (setidaknya) pagi ini dengan.... menulis blog.

Tentu saja semua hal yang sudah saya tulis di atas itu tidak ada hubungannya dengan topik inti yang akan saya bahas kali ini karena urgensi saya untuk menulis sepertinya muncul saat saya ingat bahwa Astro dan Nu'est akan segera comeback dan menyadari bahwa deretan comeback bulan April ini sepertinya akan lumayan rame. I mean.. setiap minggu sepertinya sudah terisi dengan nama-nama yang semacam reservasi untuk kemenangan mereka di music shows. Sepertinya tidak ada minggu yang kosong di bulan April ini karena tugas untuk menjadi kosong sudah diambil alih oleh dompet dan saldo ATM makhluk-makhluk multi fandom missqueen yang secara alamiah isi dompet/ATMnya memang akan menyublim saat comeback sedang ramai seperti ini. 

Kecepatan penyubliman isi dompet/ATM yang tinggi ini tentunya memprihatinkan dan perlu disikapi dengan tepat biar damage-nya ga separah damage gara-gara abs Johny and the gengs yekan. Nah pemikiran tentang urusan manajemen keuangan ini secara tak terhindari membuat saya jadi ingat pada beberapa teman yang saat ini melakoni bisnis yang menurut mereka seru ini. Mungkin karena mereka rata-rata rajin posting di medsos tentang bisnisnya sehingga akhirnya (suka atau tidak suka) seringkali saya akan harus melihat juga saat posting mereka muncul. Don't get me wrong, it's not that I hate or dislike such business because I'm fully aware of how it seriously helps some people adaptively cope with great challenges they're facing in their lives. I can't help but contemplate (again), though, about why I haven't been getting into the business so far despite its advantages. Alasan yang sepertinya sering saya pakai adalah waktu saya yang terbatas karena ada hal-hal non bisnis yang harus saya kerjakan. Tapi.. ada atau tidak adanya waktu itu kadang tergantung cara kita membuat prioritas juga kan.. dan yang kita selalu akan punya waktu untuk hal-hal yang memang kita prioritaskan, jadi.. kalau mungkin suatu saat nanti saya bisa memprioritaskan hal ini, harusnya saya tidak punya alasan untuk tidak bergabung, ya kan?

Karena alasan pertama sepertinya bisa menjadi tidak relevan kapan saja, tentu saja saya jadi perlu berpikir lagi untuk mencari alasan lain biar lebih paripurna dalam menghayati kehidupan sebagai generasi rebahan garis keras yang kakehan mikir dan kakehan alasan tanpa ada pergerakan nyata karena sesungguhnya pergerakan itu adalah noda terbesar bagi eksistensi identitas sebagai generasi rebahan yang HQQ yekaaaaan. Saya coba ingat-ingat lagi dan analisis lagi berbagai keuntungan yang katanya bisa didapat saat bergabung di bisnis ini: jalan-jalan gratis ke luar negeri.. hadiah bulanan yang sangat beragam saat target-target tertentu berhasil dicapai.. 

Hingga akhirnya saya tahu, hal penting apa yang tidak dimiliki bisnis ini yang akhirnya membuat saya cukup yakin untuk tidak bergabung: KONTEN.

Well. Jalan-jalan gratis ke luar negeri tentu saja nggak salah, tapiiii.. KONTENnya salah. Buat saya bisa jalan-jalan ke luar negeri tentu saja menyenangkan, tapiii.. jalan-jalan poto2 kuliner haha hihi aja tu kalau buat saya tu... biyasak. Nggak harus ada momen khusus untuk jalan-jalan seperti itu; asal duitnya ada, ya tinggal berangkat aja. Bedaaaaa kalau jalan-jalan gratisnya itu mengandung konten berupa NONTON KONSER di VIP seat; apalagi kalau dari bisnisnya ada fasilitas exclusive back stage pass buat bisa quick chat dan actually tell the artists (and the team) myself  about how much I appreciate their hard work and how awesome the performance is. Ahhh.. itu sungguh... owsem. Alternatif lainnya, hadiahnya jalan-jalan ke Korea Selatan tapiii instead of simply going to some random parts of South Korea, rute wisatanya adalaaaahh ke markas SM atau HYBE/Big Hit atau Fantagio atau gedung yang isinya Starship, Cre.ker, sama agensi satu lagi namanya apa lah itu. Terus di dalam turnya, kita bisa lihat makhluk-makluk yang biasanya cuma dilihat di youtube itu saat mereka actually doing their practice, recording, atau making music. Kalau bisa diberi kesempatan buat chat sama mereka tentang hal-hal yang hanya bisa dibicarakan saat off cam, that would also be suuuupeeerrr dope. Pasti nanti kalau selesai tur dan semua yang diinginkan bisa tercapai, nangis bahagianya bakal kayak mau meninggoy 😭

Sama halnya dengan barang-barang hadiah bulanan. Nggak ada yang salah dengan hadiah bulanan, tapiiii KONTEN hadiahnya yang nggak pas. Kalau hadiahnya alat-alat rumah tangga, kemungkinan untuk semakin menikmati melakukan pekerjaan rumah tangga jadi semakin besar, yekan? Kalau lagi mengerjakan pekerjaan rumah tangga, biasanya dasteran dan bare face, yekan? Jadi kebutuhan untuk tampil glowing shining shimering splendid jadi berkurang hingga akhirnya kalau terlalu kebiasaan, bisa-bisa jadi mempertanyakan apa perlunya make up-an, padahaaaalll sing didol kan make up.. Gitu. Cobak hadiahnya bulanannya official photo card, official merchandise, atau album terbaru yang bertanda tangan.. apalagi kalau bisa rikues tanda tangan secara live dari bias di photo card/merchandise/albumnya. Itu... kalau saya jadi member dan hadiah bulanannya seperti ini, pasti saya akan jadi member yang sangat berdedikasi saking berterima kasihnya gara-gara tiap bulan dikasih harta karun yang tidak akan didapatkan kalau tidak join bisnisnya. Kalau mau dilihat lebih dalam dari sudut pandang seorang bucin kpop garis keras, adanya kesempatan buat ketemu langsung sama idolak (apalagi bias) tentu saja meningkatkan keinginan buat merawat diri biar bisa tampil febeles saat ketemu bias yekaaaann.. jadinya pemakaian (sekaligus promosi) produk-produk body care sama make up-nya juga bakal lebih kenceng jadi penjualan juga bisa naik. Selain itu, karena jamaah buciniyah ini jumlahnya juga banyak, penggaetan member baru juga relatif gampang karena persuasi calon member barunya bisa pakai kalimat, "hadiah bulanannya album bertanda tangan Jungkook yang SEMPAT BENER2 DIPEGANG SENDIRI  SAMA JUNGKOOK LHOOOO." Memotivasi downline buat rajin untuk mencapai level tinggi juga gampang karena bisa pakai kalimat, "Kalau bisa di level ini seperti aku, kamu bisa short date sama Mingyu kaya aku bulan kemarin. Gilaaaakk gaeeesss.. gantengnya gaaaesss beneran ga ada akhlaq gaaaesss... " Apalagiiiii kalau salah satu bentuk promosi produknya adalah dengan jadi beauty vlogger yang sambil review produk atau sambil make up-an nyetel lagu-lagu idolanya buat background music dalam rangka sekalian promosi comeback terbaru. Kalau beruntung, vlog-nya bisa di-notice sama bias dan secara nggak langsung di-promote sama mereka juga yekan.. How cool is thaaaattt OMG

Hhhhh.

Jadi ya gitu deh, rambling halu hari ini. Terima kasih sudah membaca sampai sini. Saya permisi dulu, mau mengumpulkan niat untuk mandi.

지금까지, Inke입니다 감사합니다~~ 💖💖💖      

No comments:

Post a Comment